TOBELO, Koranmalut.Com, - Memperingati Hari Pahlawan Nasional, Forum Jurnalis Halmahera (FJH) dan Kampus Jarod Tobelo, Kabupaten Halmaher...
Diskusi demokrasi tersebut dengan tema Kaum muda jadi pahlawan demokrasi, sebagai ajang memperingati hari pahlawan nasional yang jatuh 10 November 2018. dengan menjadikan kaum muda sebagai pahlawan demokrasi pada pemilu 2019." kegiatan yang kami buat ini, sebagai rasa mengenang jasa pahlawan yang telah memperjuangkan demokrasi." terang Terang Ramlan Kordinator Kampus Djarod.
Menurut Ramlan pemuda sebagai garda untuk menjadi pahlawan demokrasi, apabilah ketimpangan dan kerusakan demokrasi yang terjadi di Republik ini. Tak hanya itu, kaum muda yang menjadi penerus bangsa, tentunya tetap merawat demokrasi, dengan mendorong, dan mengawal proses demokrasi." kami libatkan dari pelajar, mahasiswa dan pemuda, sebagai pemilih pemulah maupun pemilih wajib." terang Ramlan.
Sementara itu Ketua Bawaslu Halut Rafli Kamaludin mengatakan, untuk menjadi pahlawan tentunya bekerja tanpa harus mendapat imbalan, dan secara legal dalam Negara seorang pahlawan harus di terbitkan SK dari Kementiran Sosial terkait gelar pahlawan. Selain itu sebagai penyelenggara pemilu Bawaslu tentunya bekerja di bayar oleh Negara. Maka pihaknya dalam demokrasi bekerja di bidang pengawas dan penindakan, serta pelanggaran pemilu. Pihaknya bekerja diatur oleh UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, Perbawaslu, dan PKPU. Baik itu menerima laporan pelanggaran maupun menindak pelanggaran pemilu, semua itu diatur dalam tata cara dan prosedur berdasarkan UU. Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan FJH, dan Kampus Jarod untuk melakukan sosialisasi pengawasan pemilu, serta menindak lanjuti rekomendasi dari Diskusi ini.
" bagi pelapor juga diatur misalnya bawaslu tidak akan menerima laporan pelanggaran jika yang melaporkan dibawa umur 17 Tahun, kecuali umur 17 Tahun keatas. Mekanisme pelaporan berdasarkan Perbawaslu dan UU Nomor 7 Tahun 2017, selain itu, kami akan menindak lanjuti hasil diskusi ini, untuk rapat bersama di Kantor Bawaslu agar melaksanakan kegiatan selanjutnya di tingkat Pemilih pemula dan pemilih wajib. " terang Rafli.
Ditambahkan Sekretaris FJH Jumar Mafoloi mengatakan, Indonesia sebagai Negara Demokrasi, untuk mengawal proses demokrasi para pelajar, maupun mahasiswa, harus ada keyakinan menjadi pahlawan demokrasi, sebab ajang pemilu 2019, pelajar sebagai pemilih pemula tentunya suda punya peran untuk mengawal demokrasi di Negri ini." saya berharap pemilu 2019 harus menjadi tanggung jawab bersama, para pelajar, mahasiswa dan pemuda, untuk ikut aktif dalam mengawal pemilu, sebagai langka menjadi pahlawan. Demokrasi memberikan kita ruang untuk bersama penyelenggara mengawal pemilu. " terang Jumar.**(fab)